Tetap menjadi pertanyaan di benak kita, mengapa tanggul itu bisa jebol mendatangkan air bah yang volumenya mencapai 2 juta meter kubik? Apakah jebolnya tanggul tersebut benar secara tiba-tiba tanpa adanya antisipasi sebelumnya?
Situ Gintung merupakan merupakan DAS kali Pesanggrahan. Karena perkembangan permukiman di Jabotabek, terjadi perubahan daerah tangkapan yang semula dapat menyerap air hujan menjadi aliran permukaan yang menjadi beban daya tampung sungai. Hal ini mempengaruhi debit aliran sungai yang awalnya kecil menjadi semakin besar hingga terjadi luapan yang membuat tanggul akhirnya jebol. Itulah perbuatan manusia. Sebenarnya sirine Situ Gintung sudah dibunyikan sejak jam 00.00 saat tanggul mulai retak dan air Situ mulai bocor. Tetapi, kebiasaan masyarakat, mereka tetap santai karena mereka pikir yang sebelum-sebelumnya keadaan seperti itu pun tidak terbukti. Kejadian Situ Gintung merupakan kejadian Tsunami kecil, dimana danau yang luasnya 21 hektar dan kedalaman 10 meter tumpah menjadi air bah yang menciptakan permukiman warga menjadi sungai.
Apa yang terjadi dengan Situ Gintung mengingatkan kita akan model pembangunan yang kurang memperhatikan daya dukung dari lingkungan. Kita juga diingatkan bahwa tugas pemeliharaan merupakan satu hal penting, tetapi justru sering dilupakan. Yang perlu menjadi perhatian adalah masih banyak situ-situ di Jabotabek yang kondisinya dalam keadaan kritis seperti Situ Gintung. Jakarta dibangun oleh Belanda dilindungi oleh dam-dam agar tanah di Jakarta dapat dijadikan permukiman untuk penduduk. Banyak sekali bendungan (dam) yang dibangun Belanda untuk menahan air agar tidak masuk ke tempat permukiman. Setiap kawasan di Jakarta dikelilingi oleh dam-dam tersebut. Dan tidak dapat dibayangkan jika dam-dam tersebut mulai tidak bisa menahan air dan akhirnya jebol satu persatu seperti yang terjadi di Situ Gintung. Dam yang ada di Jakarta antara lain adalah Danau Sunter di Jakarta Utara, Situ Babakan, dan situ-situ lainnya yang dibangun pada waktu yang hampir bersamaan dengan situ gintung yang akan jebol mungkin sebentar lagi karena tidak ada tindak lanjut yang jelas untuk membenahi semuanya. Mengerikan!!
Bayangkan saja jika sampai Jakarta tenggelam karena tanggul-tanggul jebol! Karena posisi Jakarta yang seperti mangkok yang dikelilingi oleh air yang dibatasi oleh tanggul yang sudah tua dan tidak dirawat. Tinggal menunggu kapan kita akan terkena giliran. (Na uzubillahiminzalik)! Semoga saja ada tanggapan dan sikap yang cepat dari Pemerintah agar tidak terjadi Situ Gintung ke2. Amin.